Jumat, 27 April 2012

FIND ENGINE or SEARCH ENGINE

Penulis : Ervita Anggi Permata Sari 



Apakah keberadaan Search Engine akan menggeser keberadaan Librarian (Pustakawan)?

   Di era Teknologi Informasi seperti saat ini, Users (Pemustaka) lebih menyukai berselancar di dunia maya untuk memperoleh Informasi yang di inginkan dengan cepat, mudah dan yang pasti murah. Keberadaan Search Engine banyak digunakan oleh sebagian orang untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Generasi ini sering disebut sebagai Net Generation.  Mereka dapat memperoleh informasi yang beragam hanya dengan mengetikkan suatu kata kunci atau subjek yang mereka inginkan kemudian menekan tombol Search dan menemukan informasi dengan hasil yang beragam dengan jumlah yang tidak sedikit.  Mereka percaya bahwa hasil  yang ada dalam pencarian tersebut adalah benar, padahal anggapan itu sebenarnya salah. Hasil yang muncul belum tentu benar karena  Search Engine menampilkan hasil pencarian tanpa melakukan proses Filter  terlebih dahulu tehadap informasi yang di tampilakan.
   Sebagian besar orang yang termasuk dalam Net Generation merupakan Users yang aktif dalam mencari informasi, tidak seperti generasi sebelumnya yang lebih bersifat pasif hanya dengan menunggu pelayanan yang di berikan oleh Perpustakaan. Mereka lebih senang mencari informasi sendiri melalui Internet daripada harus datang ke Perpustakaan yang penuh dengan peraturan-peraturan yang kadang menjadi beban bagi mereka. Selain peraturan yang ada tersebut, hal yang membuat Users malas datang ke Perpustakaan adalah pelayanan yang di berikan oleh Pustakawan yang tidak memuaskan, seperti sikap pustakawan yang tidak memberikan senyum, tidak menyapa, muram dan terkesan dingin atau sebut saja killer. Hal ini sangat memprihatinkan dan harus dapat ditangani dengan serius karena jika tidak segera di tanggulangi, hal ini dapat meredupkan citra Perpustakaan itu sendiri.
   Keberadaan Search Engine bisa saja menggeser keberadaan Pustakawan jika Pustakawan tersebut tidak memiliki kemampuan dalam menguasai Teknologi Informasi (IT) yang berkembang seperti saat ini. Setiap pustakawan harus memiliki skill yang memadai baik dalam hal mengelola perpustakaan, penguasan IT maupun Jejaring social. Pustakawan diharapkan dapat berinteraksi dengan pengguna bukan hanya secara tatap muka namun juga melalui media internet yang memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Pustakawan harus menjadi tenaga kerja yang berkualitas agar dapat mengelola perpustakaan dengan baik dan benar. Pustakawan harus dapat mendukung kebebasan informasi yang ada seperti saat ini dengan memberikan informasi sesuai kebutuhan user.  


Find Engine  = Pustakawan?  Find Engine or Search Engine?
   Menurut UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang tertuang dalam Bab 1 Pasal 1 ayat 8 menyatakan bahwa “Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Dalam pasal tersebut disebutkan bahwa pustakawan harus dapat mengelola perpustakaan dan memberikan pelayanan kepada pengguna perpustakaan dengan baik. Dalam melakukan pengelolaan perpustakaan, setiap Pustakawan harus dapat mengikuti perkembangan IT yang berlangsung seperti saat ini.
   Apakah Pustakawan dapat disebut sebagai Find Engine? Jawabannya adalah Ya, namun dengan beberapa pertimbangan. Untuk dapat menjadi Find Engine, Pustakawan harus memiliki skill atau kemampuan yang lebih baik dari pada Users pada umumnya dalam hal Penelusuran Informasi di Internet di banding dengan Search Engine. Dengan menjadi Find Engine, Pustakawan dapat memberikan Informasi yang tepat kepada Users. Pustakawan harus mempunyai skill atau kemampuan dalam memilih informasi yang Akurat, Relevan dan Tepat Pada Waktunya. Akurat, Informasi yang akan diberikan tidak boleh mengandung kesalahan-kesalahan yang dapat menyesatkan Users. Informasi yang diberikan harus jelas karena dalam penyampaian informasi kepada users dapat terjadi noise yang dapat menyebabkan rusaknya informasi dan dapat mengakibatkan Miss Communication. Pustakawan harus dapat memilih sumber informasi yang dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat. Relevan, Informasi yang diberikan kepada Users harus sesuai dengan kebutuhannya agar bermanfaat, karena relevansi antar Users berbeda-beda. Tepat Pada Waktunya, Pustakawan harus dapat memilih informasi yang sesuai dengan Waktunya. Karena informasi dapat menjadi dasar seseorang dalam mengambil keputusan. Jadi Informasi yang sudah Off Date tidak lagi memiliki daya guna. Selain skill atau kemampuan dalam memilih informasi yang baik, Pustakawan harus memiliki skill dalam mengoperasikan Sistem Operasi Boolean. Karena dengan sistem tersebut dapat memudahkan Pustakawan dalam menemukan Informasi yang di butuhkan dengan mudah, cepat dan tepat. Pustakawan harus dapat menentukan Key Word(s) atau subjek yang sesuai dengan Informasi yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang tepat.
   Dari Penjelasan diatas, Penulis menyimpulkan bahwa Keberadaan Librarian (Pustakawan) akan tergeser oleh Keberadaan Search Engine jika pustakawan tidak dapat mningkatkan kemampuannya dalam bidang IT karena akan tergerus oleh keberadaan Search Engine yang dapat memberikan kemudahan bagi Users dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.  Namun, jika Pustakawan dapat mengikuti perkembangan IT yang begitu pesat, maka keberadaan Pustakawan tidak akan tergeser oleh keberadaan Search Engine. Dengan menjadi Find Engine, Pustakawan dapat menjadi melampaui keberadaan Search Engine yang tidak dapat mengelola informasi dengan baik. Namun, bukan hanya ketersedian IT dan SDM yang mahir dalam IT tersebut, namun juga Peningkatan pelayanan oleh Pustakawan di Perpustakaan dalam hal keramah-tamahan kepada Users agar Users tidak enggan untudatang ke Perpustakaan. Selain itu, perpustakaan harus dapat memberikan sarana prasarana yang dapat mempermudah user dalam temu kembali informasi yang di miliki oleh Perpustakaan. Sehingga eksistensi Perpustakaan tidak akan redup dimata para penggunanya (Users).






# Jika kata-kata Saya disini kurang berkenan di hati para pembaca, Saya mengucapkan minta maaf. Untuk memperbaiki tulisan saya yang masih amatiran ini, Saya mengharapkan anda dapat meninggalkan komentar anda agar saya dapat memperbaiki tulisan Saya ini dan tulisan-tulisan Saya selanjutnya. Terima Kasih. Salam PUSTAKAWAN.......


2 komentar: