PUSTAKAWAN
( FIND ENGINE ) VS SEARCH ENGINE
Diera
Informasi dan Digitalisasi seperti sekarang ini, dalam mencari
suatu informasi, kita cenderung lebih menginginkan informasi yang cepat
dan tepat dalam mendapatkan informasi, mudah dalam mengakses, praktis dan
efisien serta tidak memerlukan waktu yang lama dalam mendapatkan informasi tersebut.
Teknologi
Informasi seperti internet yang kini ada dimana-mana telah dapat menyajikan
atau menyediakan berbagai macam pengetahuan atau informasi yang ingin kita
ketahui, dari sekedar membaca berbagai macam informasi, melihat gambar, serta
video pun dapat kita saksikan untuk mendukung informasi apa yang ingin kita
diketahui. Melalui Search Engine (google)
kita dapat memperoleh segala informasi tersebut hanya dengan mengetikan
kata kunci (keyword) pada kolom pencarian (search), maka semua informasi yang
kita cari pun akan dapat kita peroleh dengan cepat dan dalam berbagai macam
pilihan sesuai dengan apa yang kita cari. . Selain
itu juga dapat menghemat waktu dan tenaga Pemustaka tersebut karena tidak
mengunjungi perpustakaan. Sedangkan diperpustakaan kita harus mencari
buku satu-persatu dirak setelah mengetahui nomor panggilnya, sering juga
jika kita kesulitan mencari bahan referensi diping-pongkan oleh pustakawannya,
belum lagi waktu yang diperlukan untuk membaca buku tersebut cukup lama. Tetapi
dari segi kualitas, perpustakaan menyediakan referensi yang lebih valid dan
terpercaya. Faktor inilah yang kini terkesan memprihatinkan bila disandingkan
dengan kehidupan perpustakaan yang membutuhkan kerja manual untuk
memperoleh informasi yang diperlukan.
Beberapa
pendapat tersebut sering kita jumpai dibeberapa orang atau mahasiswa, hal ini
dapat menggambarkan realita lain yang ada di dalam perpustakaan sendiri,
kekuranglengkapan referensi menjadi faktor penghambat bagi mahasiswa untuk
memperoleh informasi yang ingin mereka cari. Belum
lagi sikap para pustakawan yang tidak ramah, yang membuat para pengguna enggan
untuk memakai jasa mereka. Dalam UU No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan yang tertuang dalam Bab 1 Pasal 1 ayat 8 menyatakan
bahwa “Pustakawan adalah seseorang
yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan
kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan perpustakaan”. Seiring Perkembangan zaman seperti
sekarang ini, pustakawan harus pandai mensiasati bagaimana cara agar Kualitas
sebagai seorang Pustakawan tidak tergeser oleh adanya Search Engine ini. Menurut
Penulis ada Beberapa cara untuk Mempertahankan kedudukan Pustakawan diera
seperti sekarang ini :
1.
Memberikan Pelayanan terbaik untuk semua
Pemustaka tanpa membedakan Latar belakang Pemustaka.
2.
Menerapkan Layanan Prima sebagai Tolak
Ukur untuk mendapatkan kesan yang baik dari pemustaka.
3.
Memiliki kemampuan atau skill untuk
memilih informasi yang :
a. Akurat
( Accuracy )
Informasi harus bebas dari
kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan serta harus jelas mencerminkan maksudnya.
Ketidakakuratan dapat terjadi karena
sumber informasi (data) mengalami gangguan sehingga merubah atau bahkan merusak
data-data asli tersebut.
b. Tepat
Waktu (Time Liness)
Informasi yang dibutukan atau dihasilkan
tidak boleh terlambat (using). Karena Informasi yang Usang tidak mempunyai
nilai yang baik.
c. Relevan
(Relevancy)
Informasi harus memberikan manfaat bagi
pemakainnya. Relevansi untuk informasi setiap orang berbeda satu dengan yang
lainnya.
d. Ekonomis(Ekonomy)
Memiliki nilai jual, memiliki
kemanfaatan bila dinilai dari cara mendapatkan dan seberapa besar manfaat yang
didapat.
4.
Memiliki Nilai lebih dibandingkan dengan
Search Engine
Seorang
pustakwan diharapkan mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan dengan Search
Engine, salah satu contoh Pustkawan harus lebih Cekataan atau lebih cepat
tanggap dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka. Sehingga Informasi yang
diperoleh lebih tepat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pemustaka.
5.
Pustakawan harus dapat menentukan Keyword yang sesuai dengan Informasi
yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang tepat.
6.
Mendahulukan Kebutuhan
pemustaka, hindari mengerjakan hal lain ketika sedang melayani pemustaka.
Apakah keberadaan
Seach Engine akan menggeser keberadaan Pustakawan ?
Menurut pendapat penulis, dengan
adanya google, sebenarnya pustakawan tidak perlu merasa khawatir akan tergeser
oleh sebuah mesin pencari (Search Engine). Namun yang harus dilakukan adalah
bagaimana seorang pustakawan bisa menarik pemustaka untuk kembali ke
perpustakaan dan bertanya ke pustakawan. Diharapkan
seorang pustakawan selalu sigap dalam melayani pemustakanya, sehingga pemustaka
merasa senang, bahwasanya seorang pemustaka itu ada seorang raja sehingga kita
harus melayaninya dengan baik agar raja tersebut terkesan terhadap kinerja kita
dan mau menggunakan kembali jasa kita. Serta yang terpenting adalah seorang
pustakawan mampu mengimbangi atau selalu meningkatkan kemampuan dalam Teknologi
Informasi (IT) seiring perkembangan zaman yang begitu pesat. Karena sebuah
informasi dalam mesin pencari belum bisa dibuktikan keakuratan dan
relevansinya, sedangkan seorang pustakawan dapat menujukan bahan referensi yang
akurat dan relevan. Memang jika dibandingkan dari segi kecepatan pustakawan
belum bisa secepat Search Engine dalam menelusur informasi. Tetapi kembali pada
diri pustakawan masing-masing, bisa “ngeh” atau mengapresiasikan pekerjaannya
tersebut dengan keperluan pemustaka atau malah asik dengan urusannya
masing-masing.
Sekian pembahasan
posting kali ini, bila ada kekurangan ato kata yang tidak berkenan dihati para
pembaca, mohon maaf yaa… mohon tinggalkan kritik dan saran J
Terima kasih ^^
By : Ratna Candra Dewi
disinyalir tetep aman ya bro? cmiiwww :mrgreen:
BalasHapus