Kamis, 31 Mei 2012

Perpustakaan Bukan Tempat Sampah

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara professional dengan system yang baku, guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu menyesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi. Perpustakaan termasuk dalam fungsi inti pengajaran akademik-Library sebagai "ajaran perpustakaan" atau "pusat pembelajaran", sehingga Strategi ini mendorong pengembangan "pusat belajar" atau "commons informasi".
Sebuah perpustakaan diharuskan memiliki seorang “ahli” dalam bidang / subyek. Yang sering disebut dengan Pustakawan. Pustakawan  ialah seseorang yang bekerja di perpustakaan dan membantu orang menemukan buku, majalah, dan informasi lain. Tanpa pustakawan seseorang akan menghadapi kesulitan mencari buku yang diinginkan yang berada diantara banyak judul buku di perpustakaan.
          Seorang Pustakawan juga dapat dikatakan sebagai guru informasi mencari, navigasi, dan penggunaan. Seorang pustakawan harus melek terhadap informasi atau perkembangan informasi dari waktu ke waktu. Dengan pustakawan melek internet, diharapkan pustakawan tersebut dapat mengembangkan koleksi dan menambah keterampilan. Internet juga dapat menjadi acuan dan panduan subjek, serta dapat menumbuhkan instruksional kemitraan dengan fakultas dan ahli teknologi instruksional yang baru.

PENENTUAN SUBJECT HEADING UNTUK KOLEKSI PERPUSTAKAAN


Pada kesempatan kali ini penulis akan sedikit berbagi tentang tajuk subyek untuk koleksi bahan pustaka di perpustakaan.Banyak yang menemui kesulitan dalam penentuan tajuk subyek untuk koleksi perpustakaan.Dalam menentukan tajuk subyek kita dapat melihat beberapa aspek yaitu:
-          Judul
-          Daftar isi
-          Kata pengantar
-          Pendahuluan
-          Dan banhkan sebagian teksnya
Banyak seorang pustakawan yang hanya memperhatikan judul saja dalam penentuan tajuk subyek pada bahan pustaka,hal seperti itu bisa diajadikan acuan karena pada kenyataannya banyak buku yang isi dengan judul jauh berbeda karena pada dasarnya judul hanya digunakan oleh penulis untuk memikat pembaca ataupun pembeli.Seperti contoh judul buku”kimia kebahagiaan”jika seorang pustakawan hanya memperhatikan judul maka akan ditentukan itu sebagai subyek ilmu kimia padahal isi yang membahas tentang itu adalah tasawuf,sehingga tajuk yang digunakan tasawuf.Ada prinsip yang harus diikuti untuk menentukan tajuk subyek yaitu:
1.      Spesifik dan langsung
Prinsip spesifik ini sangan penting,memasukkan sebuah karya langsung dibawah displin ilmu yang mewakili isi karya secara akurat.Contohnya adalah “kapal terbang”dimasukkan bukan dalam alat transportasi namun alat transportasi udara.
2.      Keterpakaian
Menggunakan kata-kata yang populer atau yang biasa  dengan contoh”aborsi” yang digunakan untuk subyek adalah “pengguguran”karen akan mudah untuk dikenali oleh pemustaka ketika dilakukan penelusuran informasi
3.      Keseragaman
Bila terdapat kata yang sama yang memilki sinonim maka perlu ditetapkan yang mana yang akan dipakai sebagai tajuk subyek.
4.      Tajuk bentuk
Tajuk bentuk harus mencerminkan bahan pustaka,contoh tajuk bentuk literal:fiksi,puisi,darama,esai.
Banyak acuan yang dapat digunakan dalam menentukan tajuk subyek yaitu:
-          DAFTAR TAJUK SUBYEK PERPUSTAKAAN NASIONAL(DTSPN)
-          LIBRARY OF CONGRESS(LC)
-          SEARS LIST OF SUBJECT HEADING
-          DAFTAR TAJUK SUBYEK UNIVERSITAS INDONESIA(DTSUI)
FUNGSI TAJUK SUBYEK
            Sebagai kunci untuk mengetahui dimana lokasi atau tempat koleksi diletakkan dan dijajarkan dalam berkas.
CARA PENENTUAN TAJUK SUBYEK
            Penetuan tajuk subyek dianalisis dengan tahapan-tahapan dari yang umum hingga hal yang paling spesifik.
Sebenarnya tajuk subyek untuk bahan koleksi perpustakaan tidak begitu susah karena seorang pustakawan tinggal membuka buku acuan dan mencari kira-kira tajuk subyek apa yang tepat untuk sebuah judul.Namun penentuan subyek dari sebuah buku itulah yang sulit.
TATA BAHASA TAJUK SUBYEK
A.Kata benda tunggal
Kata benda tunggal paling mudah untuk dipahami karena bentuknya paling sederhana.Contoh:agama,seni,pohon.Terminologi lokal dapat digunakan untuk membantu dalam menentukan tajuk subyek contoh depresi bisa berarti ekonomi dan mental maka tinggal digunakan depresi(ekonomi),depresi(psikologi).tanda dalam kurung fungsinya adalah:
-          Memperjelas subyek yang bersangkutan
-          Membedakan istilah yang sama tapi berlainan makna
-          Membedakan istilah yang sama tapi berlainan aspek
-          Mempersempit ruag lingkup tajuk
-          Mengkhususkan pengertian tajuk
B.Tajuk gabungan
Ada dua tujuan tajuk gabungan yaitu:
-          Tajuk gabungan yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur sederajat yang dihubungkan dengan kata penghubung dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.contohnya adalah bank dan perbankan,busur dan panah.
-          Mencakup karay-karya dengan dua subyek atau topik yang berkaitan serta mempengarui.contohnya adalah:amnesti dan abolisi
C.Tajuk kata benda dengan kata sifat
Sesuatu konsep spesifik paling baik dinyatakan dengan kata benda yang diikuti dengan kata sifat.contoh:angran moneter,binatang langka.Struktur bahasa indonesia selalu menempatkan kata benda didepan jadi pembalikan subyek tidak perlu dibalik.Tapi dalam beberap kasus ada yang dibalik.alasan pembalikannya adalah mngkin pengguna akan mencari dengan akan yang lebih umum dan mungkin istilah yang lebih luas ditempatkan didepan agar mengumpulkan semua aspek dari suatu subyek.
D.Tajuk Frasa
Beberapa konsep yang menyangkut ilmu pengetahuan dimasukkan dalam tajuk frasa.alasan tajuk frasa dibuat adalah:
-          Menyatakan tidak semua konsep dapat dinyatakan dalam satu kata yang ditambah imbuhan,misalnya televisi dalam politik .
-          Menyatakan sesuatu hubungan antara dua konsep atau dua benda,misal wanita dan hakim
-          Menyatakan suatu konsep yang biasanya digunakan suatu frasa,misalnya hak guna bangunan.
See you dengan tulisan berikutnya . . . . trimakasih sudah mampir baca.
Reference :

Sholihin,Muhammmad.Materi mata kuliah tajuk subyek dan tesaurus DIII Perpustakaan FISIP.

Selasa, 29 Mei 2012

PERPUSTAKAAN SEBAGAI LEMBAGA LAYANAN JASA INFORMASI

Kondisi seperti sekarang ini menuntut semakin dikembangkannya system peklayanan informasi yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Informasi tidak lagi dianggap sebagai barang bebas yang siapa saja bias mengaksesnya. Namun, ada informasi yang tergolong masih bebas diakses oleh orang, dan ada juga yang karena alasan diperlukan biaya dan keahlian tertentu untuk mendapatkannya, informasi tidak lagi disebar tanpa persyaratan tertentu. Dengan adanya ini maka di bidang perpustakaan dan informasi menjadi semakin berkembang.
Perpustakaan mempunyai tugas menghimpun, mengolah, dan menyebarluaskan informasi untuk kepentingan masyarakat luas. Informasi tersebut harus berfungsi secara edukatif, inoformatif, rekreatif, bahkan dapat digunakan untuk kepentingan penelitian.
Yang tidak bisa dilupakan dari fungsi deposit adalah fungsinya sebagai lembaga pelestari informasi, pengetahuan, dan teknologi hasil budaya manusia. Semua hasil kreasi manusia yang sudah terekam, disimpan diperpustakaan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
Segala informasi dan sumber-sumber informasi yang dimiliki perpustakaan secara terus menerus bertambah jumlah koleksinya sejalan dengan perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, haruslah dimanfaatkan secara lebih optimal oleh masyarakat yang membutuhkannya.
Kebutuhan masyarakat atau seseorang seperti itu menunjukan kecenderungan dan perbedaannya, diusahakan oleh perpustakaan untuk coba dipenuhi dengan beragam bentuk layanannya. Hal ini demikian sebab perpustakaan adalah pihak yang banyak mengetahui akan informasi dan sumber-sumber informasi yang ada di dunia ini.

Sumber Referensi :
Yusup, M. Pawit (2009). Ilmu Informasi, komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Senin, 28 Mei 2012


PENINGKATAN QUALITY SERVICE PERPUSTAKAAN



Tulisan selanjutnya penulis akan mengupas tentang pelayanan perpustakaan.Perpustakaan bukan hanya sebuah gedung yang diisi dengan koleksi bahan pustaka dan ditunggu oleh para pustakawan yang hanya diam jika tidak diperlukan dan bekerja jika ada pemustaka yang datang.Dan bukanlah sebuah lembaga yang dibangun untuk memenuhi standar untuk lembaga diatasnya yang lebih tinggi.Namun perpustakaan selain dibangun dengan tata gedung serta tata konsep yang mewah maka pelayanannya pun juga harus mewah pula.Pelayanan prima perpustakaan sendiri dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang dalam membantu kebutuhan pemustaka dengan sikap profesional dan mampu memberikan nilai keunggulan dengan sikap kompetitif yang sehat untuk mewujudkan visi universitas sebagai academic excellence.Ada 3 komponen utama yang harus dimilki perpustakaan dalam melaksanakan pelayanana prima:
-Pemberdayaan sumber daya insani dam sumber daya non insani
-Pelayanan yang tidak bersifat menunggu
-pemberdayaan pemustaka.
Pelayanan yang memuaskan akan menentukan apakah perpustakaan tersebut maju atau hanya pada pada garis itu saja.Pelayanan yang memuaskan dapat dibagi dengan berbagai cara:
1.      Meningkatkan kemajuan teknologi informasi untuk mempercepat dalam pelayanan contoh:penmenjaman atau pengembalian buku tidak perlu menunjukan buku pada pustakawan pengguna cukup dengan menscan buku  pada alat yang disediakan dan kartu anggota yang sudah diberi barcode.dengan otomastis maka buku yang discan maka dengan mudahnya akan terbaca dan masuk pada data kartu anggota sesuai dengan identiras pengguna.
Contoh lain adalah penyediaan RFID(Radio Frequency Identification ) 
Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi sudha sangat digemari oleh masyarakat karena baerbagai tuntutan jaama,dan hal inipun juga harus diikuti oleh sebuah perpustakaan.Perpustakaan harus terus berinovasi dalam mengembangkan TI nya untuk pengguna.
2.      Pelayanan prima kepada pengguna.Banyk hal yang bisa dilakukan oleh pustakawan kepada pengguna agra mreka bisa merasa betah di perpustakan antara lain adalah:senyum yang ramah,jika penguna datn bertanya jawab pertanyaannya dengan sopan dan ramha,jangan pernah melakukan pekerjaan lain ketika menjawab pertanyaan pengguna.Perlakukan adil semua pengguna yag datang tanpa memandang status sosial,status jabatan,status agama dan status-status yang lain.Menyambut pengguna dengan salam yang ramah sehingga ia merasa bahwa dirinya diperhatikan oleh pustakawan.
Beberpa alasan mengapa harus melayani dengan baik:
Dari sisi pustakawan:
-          Tidak ada pelanggan tidak ada pekerjaan
-          Tidak ada pekerjaan tidak ada income
-          Supaya pemustaka datang lagi
-          Supaya pengunjung/pemustaka bertambah banyak
-          Citra perpustakaan dan institusi akan semkain baik
-          Kepuasaan pribadi
-          Bagian dari iman(perbuatan baik)
Namun ada beberapa hal yang membuat situasi tidak kondusif diantaranya adalah:
-          Masih cukup banyak pegawai belum bekerja sesuai aturan yang berlaku.
-          Pegawai dari seluruh tingkatan belum terbiasa menyapa mahasiswa.
-          Senyum dari pegawai belum menjadi suatu kebiasaan
-          Ketepatan dan kefektifan kerja blum optimal
-          Produktifitas belum optimal
-          Cara berpakaian yang kadang masih terlalu casual
-          Kebiasaan merokok pada jam kerja.

Ketika pelayanan telah dilakukan maka perlu juga ada ukuran pelayanan prima.diantaranya adalah:
-          Responsiveness :kemauan untuk membantu pelanggan dan menyediakan pelayanan yang sesuai dan tepat
-    Assurance :keterjaminan pelayanan yang menumbuhkan kepercayaan dan percaya diri pada pelanggan melalui tindakan yang baik
-          Tangibles :penampakan fisik,fasilitas,peralatan,ketersedian personil,dan alat komunikasi
-          Empati :kepedulian perhatian secara individualisasi
-          Reliability :Kemampuan untuk menunjukkan pelayanan secara tepat terhadap apa yang telah dijanjikan.
Setelah mengetahui beberapa hal yang pelu diketahui ketika ingin mengembangkan layanan perpustakaan maka semua harus selalu dilakukan oleh semua pustakawan yang bekerja pada perpustakaan untuk mennjamin bahwa pelayanan perpustakaan tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang saja.Sekian tulisan dari saya semoga dapat turut membantu dalam mengembangkan pelayanan perpustakaan.

Minggu, 27 Mei 2012

PUSTAKAWAN KARBITAN..... 

Apa Kabar Dunia.........??



Oleh: Ervita Anggi Permata Sari

Bagaimanakah Pustakawan Di Mata Orang-orang??
Banyak orang yang menganggap rendah seorang Pustakawan. Kebanyak orang menganggap Perpustakaan hanya dijadikan sebagai tempat buangan bagi PNS yang memiliki jam tayang kurang. Gak semua Orang yang bekerja di Perpustakaan di sebut Sebagai Pustakawan. Seseorang dapat dikatakan sebagai Pustakawan jika memiliki latar belakang pendidikan pada bidang Perpustakaan.

Siapakah Pustakawan Sebenarnya??
Sumber Gambar: www.google.com

Akhir-akhir ini muncul istilah “Pustakawan Karbitan” di dunia Perpustakaan. Pustakawan Karbitan merupakan sebutan
bagi orang yang bekerja di Perpustakaan tanpa ada latar belakang Pendidikan dalam bidang Ilmu Perpustakaan. Mereka biasanya berasal dari lulusan SMA/ Sederajat atau orang dengan latar belakang pendidikan bukan Ilmu Perpustakaan yang mengikuti diklat atau kursus singkat untuk dapat bekerja di Perpustakaan. Hal ini sering menjadi batu sandungan bagi keprofesionalan
Sumber gambar: www.google.ac.id
Indonesia yang menyedihkan…
Oleh: Dias Prihutami (D1810020)
Bagaimana Indonesia tidak menyedihkan, kondisi minat baca masyarakat Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Jauh tertinggal dari negara berkembang lainnya apalagi dengan negara maju, sungguh tertinggal jauh di belakang. Berdasarkan studi ilmiah lima tahunan yang dikeluarkan Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS) pada tahun 2006, yang melibatkan siswa Sekolah Dasar (SD), Indonesia menempati posisi 36 dari 40 negara yang dijadikan sampel penelitian. Sementara itu, berdasarkan penelitian Human Development Index (HDI) yang dikeluarkan UNDP untuk melek huruf  pada tahun 2002, Indonesia menempati posisi 110 dari 173 negara dan kemudian turun satu tingkat menjadi 111 ditahun 2009. Sedangkan berdasarkan data Center for Social Marketing (CSM)  perbandingan jumlah buku yang dibaca siswa SMA di 13 negara termasuk Indonesia sangat memprihatinkan. Di Amerika Serikat, jumlah buku yang wajib dibaca sebanyak 32 judul buku, Belanda 30 buku, Perancis 30 buku, Jepang 22 buku, Swiss 15 buku, Kanada 13 buku, Rusia 12 buku, Brunei Darussalam 7 buku, Singapura 6 buku, Thailand 5 buku, Indonesia 0 buku (http://sosbud.kompasiana.com/2011/01/01/minat-baca-orang-indonesia-yang-menyedihkan/, 01-04-2011: 14.48.01 WIB).

Kamis, 24 Mei 2012

Indikasi Korupsi di Perpustakaan Daerah

Keterbatasan dana, keragaman pemakai, berkembangnya jumlah buku, dan majalah yang diterbitkan pada abad ini, berkembangnya ilmu pengetahuan dengan akibat timbulnya spesialisasi, serta tumbuhnya ilmu-ilmu baru dengan produk informasinya memaksa pustakawan harus menguras keringat untuk melaksanakan pemilihan atau pengadaan buku. Untuk memenuhi informasi bagi masyarakat pemakai, suatu perpustakaan harus mampu :
1.      Mengkaji atau mengenali siapa masyarakat pemakainya dan informasi apa yang dibutuhkan.
2.      Mengusahakan ketersediaan jasa pada saat dibutuhkan.
3.      Mendorong pemakai untuk menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh perpustakaan.

Menurut Sulistyo (1991) Perpustakaan pada umumnya menerima bahan pustaka dari pemerintah berupa buku-buku, tetapi ada juga perpustakaan yang melengkapi koleksi dengan mencari sumbangan-sumbangan buku kepada penerbit-penerbit dan took-toko buku menerima sumbangan dari organisasi, tukar menukar dengan perpustakaan lain dengan tujuan memperbanyak judul buku atau koleksi, dengan jalan mengurangi eksemplar.

Rabu, 23 Mei 2012


LIBRARIES DESIGNED FOR KIDS





            Hay guys,kali ini saya akan berbagi tulisan tentang Design Library for Kids.Kita perlu flashback pada tulisan yang terdahulu,telah penulis tegaskan bahwa perkembangan teknologi informasi semakin berkembang dengan pesat,perkembangan tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran budaya pula,Dulu sumber informasi ya hanya dari buku,dan perpustakaan adalah salah satu sumber informasi yang diminati oleh masyarakat.Namun semua telah berubah ketika internet sudah dikenal di Indonesia yang semakin lama hingga pada saat ini internet sudah bukan hal yang asing dan yang mewah karena semua orang kapan saja dan dimana saja dapat mengakses informasi dari internet yang mencakup dalam lingkup global.Kemudian perpustakaan lama kelamaan pun ditinggalkan oleh penggunanya.Sebenarnya hal ini tidak perlu terjadi jika perpustakaan dapat mengembangkan perpustakaannnya dengan kemajuan teknologi dan menambah informasi dari sebuah internet.
            Masalah yang muncul adalah keberadaan perpustakaan yang monoton.Umumnya perpustakaan yang ada diibawah naungan lembaga diatasnya hanya memilki interior yang sangat biasa.Padahal interior ruangan akan sangat mempengaruhi psikologi pengguna hubungannya dengan kenyamanan.Suptandar(1992:2)mengungkapkan Suatu desain interior yang baik akan menjadikan seorang betah tinggal dalam ruang dan meningkatkan produktifitas kerja.Ini tentu desain perpustakaan juga akan mempengaruhi kenyamanan pengguna.Jenis perpustakaan di Indonesia masih sangat sedikit jenisnya,Terutama untuk perpustakaan anak sanagn lambat perkembangannya di Indonesia padahal anak adalah bagian dari masyarakat yang mereka juga membutuhkan informasi sesuai dengan dunianya sendiri.Nmaun yang terjadi di Indonesia perpustakaan anak masih menjadi bagian dari perpustakaan umum dimana kebutuhan anak berbeda dengan kebutuhan orang dewasa.Sejarah perpustakaan anak sendiri usisanya masih sangat muda di Indonesia yang pertama didirikan oleh Taman Pustaka Rakyat yang kemudian mengalami kemunduran dan akhirnya ditiadakan hingga sampai sekarang perpustakaan anak masih sangat lambat perkembangannya dibandingkan dengan perpustakaan lain.Padahal anak adalah calon penerus bangsa sehingga anak juga harusa dibiaskan untuk belajar.
            Banyak yang harus diperhatikan dalam rancangan interior sebuah perpustakaan anak diantaranya:
A.    Design Gedung dan Ruangan
Ø  Perancangan gedung harus di konsultasikan kepada pihak kontraktor yang akan membangun sebuah perpustakaan anak.Buat tata letak ruangan jangan hanya persegi,bisa bervariasi seperti likak likuk ini sangat membantu anak untuk bisa bermain sambil belajar.
Ø  Perhatikan tinggi langit-langit.
Ø  Berikan warna cerah pada dinding tembok perpustakaan anak.
Ø  Gambari dinding dengan gambar yang dapat memacu imajinasi seorang anak,Dan tulisi dinding tembok dengan tulisan yang membawa menset pikiran seorang anak hingga akan tertanam dalam pikiran anak.Karena pada dasrnya otak anak-anak yang masih sangat muda akan menerima sebuah pemahaman yang sangat kuat.Sehingga ini perlu dimanfaatkan oleh sebuah perpustakaan.Seperti tulisan “Aku bisa jadi dokter Dengan Membaca Buku”  dengan desain tulisan yang sangat menarik dan ditmabahi gambar seorang anak yang sedang membaca.Secara tidak langsung ini adalah bentuk komunikasi tidak langsung kepada anak,dengan begitu ia akan terus membaca dan membaca karena ia akan bercita-cita sebagai dokter.
Ø  Jangan menggunakan lantai yang licin karena kan sangat membahayakan anak.
Ø  Jangan banyakjendela yang membuat anak bisa melihat keluar ruangan karena keinginan anak bisa dengan mudahnya berubah ketika ia mulai bosan,diluar ia bisa melihat kendaraan,pedagang maka ia dengan sigapnya akan mlari keluar.
Ø  Buatlah rungan yang banyak membuat kejutan bagi anak sehingga ia tidak akan mudah bosan.
Ø  Pilih rak sesuai dengan tinggi anak-anak.Bentuk rak jangan hanya standar namun bisa berbentuk robot,atau mainan anak.
Ø  Sediakan ruangan storytelling juga dengan desaign yang unik.
Ø  Sediakan taman ditengah lingkup perpustakaan yang langsung terkena sinar matahari dan penuhi dengan pohon-pohon atau bunga-bunga sehingga rindang dan menyebabakan sinar yang masuk tidak terlalu panas,desaign juga tempat duduk yang unik.
Ø  Ruang baca yang dilengakapi dengan berbagai alat peraga sesuai dengan batasan usia.







B.     Desaign Manajemen
Ø  Bedakan ruangan anak dengan batasan usia seperti usia 3-4 diruangan A,usia 5-7 diruangan B,dan selanjutnya.Langkah ini akan membantu pustakawan dalam membimbing anak,karena penanganan anak akan berbeda dengan usia.
Ø  Rekrut pustakawan dengan kriteria utama suka dunia anak.Karena bagaimana pun juga anak tidak suka dengan orang yang suka memarahi dia.
Ø  Jangan buat peraturan yang terlalu membebani anak karena anak belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah.Benar dan salah ini bisa diterapkan kepada anak dengan bantuan pustakawan ketika anak sudah berkunjung.
Ø  Beri pengarahana anak bagaimana cara meminjam buku untuk bisa dibawa pulang,dan car pengembaliaan.
Ø  Kartu perpustakaan anak bisa didesaign dengan gambar kartun yang lucu.
Ø  Pustakawan yang bekerja harus berpakaian setengah formal agar anak tidak takut namun juga disegani,senyum yang paling utama.
Ø  Ajari mereka bahwa diperpustakaan tidak hanay ada buku,namun juga kaset,majalah,komputer.Agar menset anak berfikir untuk ditanamkan dalam benak mereka bahwa perpsutakaan bukan hanya tempat buku.
Ø  Gunakan klaifikasi dengan dengan label warna.Karena anak akan mudah dngan mengingat buku apa yang akan ia cari dengan warna yang terang.Seperti merah untuk buku matematika,hujau untuk buku ipa,dan lain-lain.
Ø  Bekerjasamalah dengan orangtua anak karena akan sangat membantu anak dalam memahami keadaan dan pentingnya perpustakaan.
Ø  Jangan memberikan denda dalam bentuk royalti,lebih baik dalam bentuk sanksi untuk bercerita dihadapan teman-temannya.



Banyak yang dapat dilakukan dengan design sebuah perpustakaan anak agar anakpun betah dengan keadaan perpustakaan.Dengan demikian ketika anak sudah terbiasa dengan dunia perpustakaan maka ia akan terbiasa dengan datang ke perpustakaan ketika ia membutuhkan informasi.
Sekian tulisan dari saya semoga memberi manfaat untuk dunia perpustakaan.saran dan komentar penulis tunggu untuk poerbaikan selanjutnya.Trimss .  . . .

Reference:
Libraries design for kids dalam workshop Nolan Lushington.Lushingtonassociates.com.
            

Sabtu, 19 Mei 2012





SOSIAL NETWORKING SEBAGAI MEDIASI PROMOSI PERPUSTAKAAN



Social networking pada kehidupan era informasi seperti sekarang tentu bukanlah hal yang asing.Andreas Kaplan dan Micheal Haenlein mendefinisikan media sosial  sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content”.Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa social networking atau media sosial adalah sosial dalam dunia maya.Banyak jenis media sosial diantaranya blog,social network,wiki,forum dan dunia virtual.Dan yang sering digunakan adalah social network atau jejaring sosial.Pengertian jejaring sosial sendiri adalah situs yang memungkinkan seseorang membuat web page sendiri yang terhubung dengan teman atau rekan yang ia inginkan dan berkomunikasi dengan smedia tersebut.Jejaring sosial yang sering ditemui adalah facebook,myspace,dan twitter.Dengan perkembangan jaman akses jejaring sosial pun tidak hanya dilakukan dengan komputer karena mobile phone sudah dilengkapi fitur-fitur internet yang bisa digunakan oleh penggunanya untuk mengakses jejaring sosial kapan dan dimana saja.Dapat dibangkan begitu cepat dan mudahnya informasi didapat dengan jejaring sosial.
Tentu keadaan seperti ini harus pandai dibaca oleh sebuah perpustakaan dimana perpustakaan sendiri adalah lembaga yang bergerak pada bidang penyediaan informasi.Dalam mengenalkan sebuah perpustakaan atau teknik promosi sebuah perpustakaan dapat memanfaatkan jejaring sosial atau media sosial.karena jika ini diterapkan maka tidak menjadi hal mustahil sebuah perpustakaan akan menjadi dikenal oleh penggunanya.
Banyak hal yang dapat ditawarkan produk perpustakaan yang dapat dikunjungi oleh pengguna diantaranya:
a.       Mempromosikan koleksi terbaru perpustakaan,yang bisa ditampilkan bentuk fisik koleksi seperti sampul buku agar terlihat menarik.
b.      Mempromosikan kegiatan yang akan dilakukan dalam area perpustakaan,seperti pameran buku,seminar.
c.       Mempromosikan layanan yang ada diperpustakaan seperti layanan rujukan dimana pengguna dapat mendapatkan informasi apa saja yang ia butuhkan,pustakawan di pelayanan rujukan akan menjawab seluruh pertanyaan dengan semaksimal mungkin.
d.      Mempromosikan fasilitas yang ada di perpustakaan seprti free hotspot area dimana pengguna dapat menggunakannya kapanpun.
e.       Mengkomunikasikan dengan barbagai rangkaian kata yang menunjukkan perpustakaan tersebut akan siap melayani pengguna.
Dan masih hal lain yang dapat dilakukan oleh sebuah perpustakaan karena sudah banyak diketahui bahwa sosial networking dan sosial network sendiri sangat melekat pada masyarakat jaman sekarang.Informasi sekarang sudah sangat beragam jenis juga cara penyampaiaannya,sebuah perpustakaan akan ditinggalkan oleh penggunannya jika tidak dapat mengikuti perkembangan perubahan informasi.Seorang pustakawan pun juga harus dituntut memilki soft skill yang dapat menggunakan sosial network bukan hanya ilmu perpustakaan yang diterapkan dalam lingkup pekerjaaannya.Maka dengan demikian pustakwan pun juga dapat memberikan pelayanan prima dengan lewat sosial network.Pengguna dapat menilai bahwa di perpustakaan bukan hanya tempat buku,tempat orang-orang pandai yang pasti kutu buku.Dengan demikian maka perpustakaan akan semakin kenal oleh penggunannya.Terima kasih sudah mampir diblog kita semoga dapat bermanfaat.see you . . .


10 Perpustakaan Paling Besar di Dunia

Hi sobat, gimana kabarnya nech?? Pastinya sehat-sehat aja khan. Kali ini sobat ada sedikit tambahan pengetahuan nech buat kita yang sering pergi alias nongkrong di perpustakaan. Tapi sebelum itu aku pengen tanya, kalian tahu ga perpustakaan itu apa??
Perpustakaan adalah sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca ,bukan untuk dijual (Sulistyo,Basuki ,1991)
Nah, sekarang dah tw khan sobat pengertian perpustakaan itu apa. Langsung aja dech berikut adalah daftar 10 perpustakaan terbesar di dunia, cekidot:
1. Library of Congress
Library of Congress ini berada di Washington DC, Amerika Serikat. Library of Congress didirikan pada 1800. Perpustakaan ini memiliki stock lebih dari 30 juta buku. Library of Congress muncul di film National Treasure 2.
2. National Library of China
National Library of China berada di Beijing, Cina. National Library of China didirikan pada tahun 1909. Perpustakaan ini memiliki stock lebih dari 22 juta buku.


3. Library of the Russian Academy of Sciences
Library of the Russian Academy of Sciences berada di St Petersburg, Rusia. Library of the Russian Academy of Sciences didirikan pada 1714. Perpustakaan ini memiliki stock lebih dari 20 juta buku.



4. National Library of Canada
National Library of Canada terletak di Ottawa, Kanada. National Library of Canada didirikan pada tahun 1953. Perpustakaan ini memiliki stock lebih dari 18.800.000 buku.
5. German National Library
German National Library terletak di Frankfurt, Jerman. Ini didirikan pada tahun 1990. Perpustakaan saham ini lebih dari 18.500.000 buku.
6. British Library
British Library berada di London, Inggris. British Library didirikan pada 1753. Perpustakaan ini memiliki lebih dari 16 juta buku.



7. Institute for Scientific Information Russian Academy of Sciences
Institute for Scientific Information Russian Academy of Sciences terletak di Moskow, Rusia. perpustakaan ini didirikan pada tahun 1969. Perpustakaan ini memiliki lebih dari 13.500.000 buku.


8. Harvard University Library
Harvard University Library berada di Cambridge, MA, USA. Harvard University Library didirikan pada tahun 1638. Perpustakaan ini memiliki lebih dari 13.100.000 buku.


9. Vernadsky National Scientific Library of Ukraine
Vernadsky National Scientific Library of Ukraine terletak di Kiev, Ukraina.Vernadsky National Scientific Library of Ukraine didirikan pada tahun 1919. Perpustakaan ini memiliki lebih dari 13 juta buku.
10. New York Public Library
New York Public Library berada di Kota New York, NY, USA. New York Public Library didirikan pada tahun 1895. Perpustakaan ini memiliki lebih dari 11 juta buku.