PENENTUAN SUBJECT HEADING UNTUK KOLEKSI PERPUSTAKAAN
Pada
kesempatan kali ini penulis akan sedikit berbagi tentang tajuk subyek untuk
koleksi bahan pustaka di perpustakaan.Banyak yang menemui kesulitan dalam
penentuan tajuk subyek untuk koleksi perpustakaan.Dalam menentukan tajuk subyek
kita dapat melihat beberapa aspek yaitu:
-
Judul
-
Daftar isi
-
Kata pengantar
-
Pendahuluan
-
Dan banhkan sebagian
teksnya
Banyak
seorang pustakawan yang hanya memperhatikan judul saja dalam penentuan tajuk
subyek pada bahan pustaka,hal seperti itu bisa diajadikan acuan karena pada
kenyataannya banyak buku yang isi dengan judul jauh berbeda karena pada
dasarnya judul hanya digunakan oleh penulis untuk memikat pembaca ataupun
pembeli.Seperti contoh judul buku”kimia kebahagiaan”jika seorang pustakawan hanya
memperhatikan judul maka akan ditentukan itu sebagai subyek ilmu kimia padahal
isi yang membahas tentang itu adalah tasawuf,sehingga tajuk yang digunakan
tasawuf.Ada prinsip yang harus diikuti untuk menentukan tajuk subyek yaitu:
1. Spesifik dan langsung
Prinsip
spesifik ini sangan penting,memasukkan sebuah karya langsung dibawah displin
ilmu yang mewakili isi karya secara akurat.Contohnya adalah “kapal terbang”dimasukkan
bukan dalam alat transportasi namun alat transportasi udara.
2. Keterpakaian
Menggunakan
kata-kata yang populer atau yang biasa
dengan contoh”aborsi” yang digunakan untuk subyek adalah “pengguguran”karen
akan mudah untuk dikenali oleh pemustaka ketika dilakukan penelusuran informasi
3. Keseragaman
Bila
terdapat kata yang sama yang memilki sinonim maka perlu ditetapkan yang mana
yang akan dipakai sebagai tajuk subyek.
4. Tajuk bentuk
Tajuk
bentuk harus mencerminkan bahan pustaka,contoh tajuk bentuk
literal:fiksi,puisi,darama,esai.
Banyak
acuan yang dapat digunakan dalam menentukan tajuk subyek yaitu:
-
DAFTAR TAJUK SUBYEK
PERPUSTAKAAN NASIONAL(DTSPN)
-
LIBRARY OF CONGRESS(LC)
-
SEARS LIST OF SUBJECT
HEADING
-
DAFTAR TAJUK SUBYEK
UNIVERSITAS INDONESIA(DTSUI)
FUNGSI
TAJUK SUBYEK
Sebagai kunci untuk mengetahui
dimana lokasi atau tempat koleksi diletakkan dan dijajarkan dalam berkas.
CARA
PENENTUAN TAJUK SUBYEK
Penetuan tajuk subyek dianalisis
dengan tahapan-tahapan dari yang umum hingga hal yang paling spesifik.
Sebenarnya
tajuk subyek untuk bahan koleksi perpustakaan tidak begitu susah karena seorang
pustakawan tinggal membuka buku acuan dan mencari kira-kira tajuk subyek apa
yang tepat untuk sebuah judul.Namun penentuan subyek dari sebuah buku itulah
yang sulit.
TATA
BAHASA TAJUK SUBYEK
A.Kata
benda tunggal
Kata
benda tunggal paling mudah untuk dipahami karena bentuknya paling
sederhana.Contoh:agama,seni,pohon.Terminologi lokal dapat digunakan untuk
membantu dalam menentukan tajuk subyek contoh depresi bisa berarti ekonomi dan
mental maka tinggal digunakan depresi(ekonomi),depresi(psikologi).tanda dalam
kurung fungsinya adalah:
-
Memperjelas subyek yang
bersangkutan
-
Membedakan istilah yang
sama tapi berlainan makna
-
Membedakan istilah yang
sama tapi berlainan aspek
-
Mempersempit ruag lingkup
tajuk
-
Mengkhususkan pengertian
tajuk
B.Tajuk
gabungan
Ada dua
tujuan tajuk gabungan yaitu:
-
Tajuk gabungan yang
dibentuk oleh dua atau lebih unsur sederajat yang dihubungkan dengan kata
penghubung dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.contohnya adalah
bank dan perbankan,busur dan panah.
-
Mencakup karay-karya dengan
dua subyek atau topik yang berkaitan serta mempengarui.contohnya adalah:amnesti
dan abolisi
C.Tajuk
kata benda dengan kata sifat
Sesuatu
konsep spesifik paling baik dinyatakan dengan kata benda yang diikuti dengan
kata sifat.contoh:angran moneter,binatang langka.Struktur bahasa indonesia
selalu menempatkan kata benda didepan jadi pembalikan subyek tidak perlu
dibalik.Tapi dalam beberap kasus ada yang dibalik.alasan pembalikannya adalah
mngkin pengguna akan mencari dengan akan yang lebih umum dan mungkin istilah
yang lebih luas ditempatkan didepan agar mengumpulkan semua aspek dari suatu
subyek.
D.Tajuk
Frasa
Beberapa
konsep yang menyangkut ilmu pengetahuan dimasukkan dalam tajuk frasa.alasan
tajuk frasa dibuat adalah:
-
Menyatakan tidak semua
konsep dapat dinyatakan dalam satu kata yang ditambah imbuhan,misalnya televisi
dalam politik .
-
Menyatakan sesuatu hubungan
antara dua konsep atau dua benda,misal wanita dan hakim
-
Menyatakan suatu konsep
yang biasanya digunakan suatu frasa,misalnya hak guna bangunan.
See you dengan
tulisan berikutnya . . . . trimakasih sudah mampir baca.
Reference
:
Sholihin,Muhammmad.Materi
mata kuliah tajuk subyek dan tesaurus
DIII Perpustakaan FISIP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar