BAGAIMANA
PELAYANAN PERPUSTAKAAN DI INDONESIA
Banyak komplen yang
sering diberikan user kepada pustakawan.Sebenarnya tidak akan ada komplen kalau
sudah memeuhi standar.dibawah ini ada beberapa penyebab komplen di sebuah
perpustakaan,Yaitu:
1. Peraturan
yang sifatnya melarang dibuat,namun dari pihak perpustakaan tidak memberikan
solusi alternatif untuk pengguna tidak melanggar peraturan.
Contoh:
Contoh:
a. Membuat
larangan tidak boleh membawa tas namun tempat tas yang disediakan kurang
memadai
b. Membuat
larangan tidak boleh meminjam tanpa kartu anggota namun tidak mempercepat
pembuatan kartu anggota setelah ada pengajuan dari anggota hinggga jarak waktu
sebulan atau lebih.
2. Pustakawan
yang kurang ramah dalam menghadapi pengguna sering menjadi alasan komplen yang
paling besar/sering.
Contoh:
a. Apabila
ditanya dijawab seadanya tanpa ada senyum atau bahkan kelihatan marah.
b. Apabila
menghadapi pengguna yang salah dalam prosedur tidak menjelaskan apa kesalahannya
dan membenarkan kesalahan yang terjadi,pustakawan justru malah marah kepada pengguna dan menunjukkan
muka asam.
3. Ketidaksesuaian
antara daftar katalog dengan bahan pustaka yang terdapat di rak(baik bentuk
fisik dan ada/tidaknya di rak)
4. Ketidaklengkapan
bahan pustaka yang tersedia atau eksemplar yang tidak memadai.
5. Fasilitas
yang kurang lengkap atau tidak memungkinkan untuk digunakan
Contoh:
a. Ruang
baca kurang luas,meja-kursi yang tidak disusun dengan rapi.
b. Ruangan
perpustakaan yang panas,pengap dan gelap.
c. Kamar
mandi yang kotor dan bau.
d. Penyediaan
komputer untuk katalog online jumlahnya kurang sesuai dengan pengunjung setiap
harinya.
6. Tidak
cepatnya pustakawan dalam melengkapi bahan pustaka yang diusulkan oleh
pengguna.
7. Tidak
ada kemudahan bagi pengguna untuk menghubungi pustakawan setiap saat.
8. Tidak
diterapkannya keadilan dalam melayani pengguna,baik dalam pelayanan
peminjaman,pemungutan denda atau masalah lain.
Sebenarnya dai faktor-faktor tersebut dapat
terselesaikan bagaiman sebuah perpustakaan dapat dengan baikkah melayani
usernya.Dengan statistik komplen pengguna dengan secara tidak langsung
menegaskan bahwa perpustakaan belum mampu melayani user sesuai user
oriented.Hal-hal diatas dapat dijadikan sebagai alat intropeksi sebuah
perpustakaan.Sebernarnya bahwa semua perpustakaan sudah menerapkan hal sekecil
itupun maka tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti komplen dari
user.Yang terlihat selama ini adalah perpustakaan selalu mengembangkan hal-hal
yang terlihat besar yang akan mengangkat citra sebuah perpustakaan namun banyak
hal yang kecil yang kurang diperhatikan oleh seorang pustakawan seperti penitapan
tas yang kurang aman,kamar mandi yang kotor dan bau.
Pelayanan prima harus tetpa dijaga dan terus
dikembangkan oleh seorang pustakawan terhadap usernya,karena perpustakaan
sendiri sudah terlihat adalah lembaga sosial yang menyediakan berbagai informasi
tanpa memikirkan profit yangbesar,maka dari itu bukan berarti pelayanan yang
seenaknya yang ditunjukkan sebuah perpustakaan.
Yang terpenting dalam sebuah perpustakaan bukanlah
koleksi yang lengkap sarana prasarana yang mewah,itu semua akan menjadi sia-sia
kalau seandainya tidak dibarengi dengan pelayanan yang maksimal oleh pustakawan
di sebuah perpustakaan.seharusnya perpustakaan dapat mengemban sebuah tugasnya
yaitu turut mencerdaskan generasi bangsa.
Semoga kedepannya perpustakaan di Indonesia bisa
lebih maju tidak dipandang sebelah mata dan bisa menyamai perpustakaan di
negara-negara eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar