Perkembangan dan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi telah berjalan dengan pesat. Berbagai kemudahan
seseorang atau sekumpulan orang dalam mencari informasi dengan mudah dan cepat
bahkan dalam hitungan detik sajaa. Namun disisi lain, kemudahan ini membuat
pengguna mengalami kebingungan dalam memilih informasi mana yang dapat
dipercaya atau sumber siapa yang layak untu dikutip.
Teknologi informasi telah menjadikan
masyarakat sebagai konsumen yang rakus dengan informasi. Ini dapat dilihat
sebagian besar masyarakat telaah tersentuh yang namanya teknologi. Entah itu
dalam bentuk elektronik, multimedia, radio, televisi dan lain-lain.
Masalahnya bagaimana cara untuk
membendung arus informasi? Nah yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
literasi masyarakat dengan mendidik berfikir kritis terhadap informasi yang
diterima.
Apa sih literasi? Kata literasi
sendiri kurang begitu populer dikalangan masyarakat menengah. Sebenarnya
literasi menurut UNESCO bahwaa literasi informasi adalah kemampuan
mengidentifikasi, menemukan, mengevaluasi, mengorganisasikan dan membantu
menyelesesikan masalah atau isu sosial yang lebih luas. Untuk menjadi
information literate, seseorang harus mampu untuk menempatkan, mengevaluasi dan
menggunakan informasi dengan efektif. Tujuannnya adalah untuk mengetahui bagaimana
mengorganisasikan informasi, bagaimana menemukan informasi yang dibutuhkan dan
bagaimana menggunakan informasi tersebut untuk mempersiapkan sebagai
pembelajaran.
Namun sebagian masyarakat di
Indonesia kemampuan dalam literat masih kurang. Ini terlihat masih banyaknya
kesalahan komunikasi, emosi sesaat tanpa mengetahu penyebab dan akibatnya dan
masalah-masalah lainnya. Ini bisa dilihat dari informasi di televisi- televisi.
Untuk itu cara yang paling efektif dan agar dapat berfikir kritis dengan
menumbuhkan masyarakat yang gemar membaca karena dari membaca akan meningkatkan
literasi informasi dalam diri seseorang dan meningkatkan mutu sumber daya
manusia.
Meningkatkaan dan menciptakan
generasi literat merupakan tugas dari perpustakaan. Karena perpustakaan
mempunyai peran penting dalam pendidikan dan tempat pengetahuan dimana semua
disiplin ilmu terdapat disini. Selain itu juga untuk membentuk masyarakat
informasi yang berfikir kritis.
Dari uraiain diatas perpustkaan
dituntut untuk memiliki cakupan terhadap perkembangan informasi yang
berlangsung terus menerus mengikuti kemajuan teknologi yang ada. Selain itu
pustakawan juga harus mempunyai kemampuan yang lebih dibandingkan dengan yang
lain dalam bidang literasi sebab seorang pustakawan itu bekerja disalah satu
pengelola informasi dan ketersediaan pustakawan yang profesional sangat
dibutuhkan dimana peran pustakwan sangan erat kaitannya dalam membangkitkan
semangat membaca masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar