PELAYANAN RUJUKAN DI PERPUSTAKAAN
A.
Pengertian dan Latar Belakang Jasa Rujukan
Jasa rujukan di
perpustakaan sering kali hanya sebagai pelengkap layanan saja,jarang pelayanan
ini di gunakan sebaik mungkin untuk sebuah pertanyaan dari para user.Salah satu
pengertian pelayanan rujukan adalah suatu penyelenggaraan dan pengaturan
pelayanan rujukan oleh perpustakaan (reference service). Jasa rujukan ini
merupakan salah satu kegiatan di perpustakaan yang tidak berdiri sendiri,
tetapi merupakan kesatuan dari layanan perpustakaan secara keseluruhan. Jasa
rujukan ini sangat penting dilakukan oleh perpustakaan agar dapat memberikan
informasi mendasar kepada pengguna jasa perpustakaan.
Tugas jasa
rujukan adalah memberikan informasi kepada pengguna dengan menunjuk kepada
sesuatu koleksi untuk mendapat informasi/ keterangan tentang suatu topik, arti
kata dan lainnya.
Tujuan jasa
rujukan adalah memberikan informasi dasar kepada pengguna jasa perpustakaan
mengenai sesuatu topik yang diperlukan.Sebenarnya bukan hanya pertanyaan yang
berhubungan dengan perpustakaan namun semua yang ia cari informasi baik bahan
tercetak atau non cetak
B.
Jenis-Jenis Bahan Rujukan
1. Kamus
Kamus adalah daftar alfabetis kata-kata yang disertai dengan arti, lafal,
contoh penggunaannya dalam kalimat, dan keterangan lain yang berkaitan dengan
kata tadi. Ia memuat semacam imformasi tentang kata dengan segala aspeknya yang
disusun secara alfabetis. Mulai dari ejaan, jenis kata, bahkan sampai pada
sejarah pengguanaan kata tersebut untuk pertama kalinya apa bila kamus tersebut
merupakan kamus lengkap. Akan tetapi kamus kecil biasanya paling tidak hanya
memuat kata-kata dengan arti dan padanannya saja, tidak mencari seperti halnya
kamus lengkap yang menjelaskan semua keterangan gramatika dari kata yang
bersangkutan.
Kata law misalnya, yang berarti hukum, pada kamus kecil atau
kamus-kamus yang tidak lengkap mungkin hanya padanan katanya saja yang dimuat.
Disisni tidak dijelaskan aspek-aspek yang berkiatan dengan keterangan gramatika
hukum laiannya seperti misalnya cara pengucapananya, dan aspek-aspek lain yang
menyangkut kata huku atau law tadi. Pada kamus lengkap, kata tersebut
dijelaskan secar gambling mulia dri ejaan, pengucapan, disusul dengan
keterangan kata tersebut berasal dari pengaruh bahasa apa. Keterangan tentang
berbagai arti kata dalam konteks yang berbeda beserta contoh-contohnya.
Terkadang kamus ini juga memuat tentang beberapa devenisis atau batasan dari kata
tersebut, karena ada banyak kata yang sama namun bisa mempunyai arti yang
berbeda. Kata instructional, misalnya, yang asalnya dari bahasa
inggiris, dalam kamus lengkap banyak artinya. Kamus oxpord mengartikannya
sebagai perintah atau komando, memberikan pelajaran atau pengajaran tentang
suatu subjek tertentu, dan sebagai belajar. Dalam pelaksaannya di lapangan, penggunaan
kata ini disesuaikan dengan konteks kepentingan penggunanya. Yang jelas semua
aspek dari kata yang dimuatnya pada kamus lengkap ini dicantumkan secara jelas.
Apabila diteliti dengan lebih jauh lagi, kamus sebenarnya mempunyai dua
misi utama (katz, 1978 : 265). Yang pertama, kamus dikatan sebagai self-evident,
berbukti sendiri. Semua data atau keterangan dalam kamus bisa dijadikan bukti
otentiktentang masalah-masalah ilmiah. Orang jika menuliskan arti dan atau
suatu devenisi untuk kata-kata yang tepat, biasanya lebih jelas meyakinkan jika
mengambil rujukan sumbernya dari kamus, dan tidak memilih sumber referens
lainnya. Hal ini demikian karena dalam kamus, arti denotatifdari kata yang
dimuatnya sudah merupakan standar yang diakui oleh lembaga bahasa. Di samping
itu, kamus juga bisa dijadikan alat penjejak suatu kata, sejarah kata, sampai
pada kutipan kata tersebut, termasuk (tanggal dan) tahun pengucapannya dan oleh
siapa kata tersebut diucapkan unutk pertama kali. Contohnya dibawah kata
prudence pada Webster’s Dictionary of synonyms, para pembaca dan
peneliti bisa menemukan kutipan yang berbunyi, “that type of person who is
conservative from frudence but revolutionary in this dreams “, dan kutipan
itu diucapkan oleh T.S. Eliot. Pada oxpord English dictionary bahkan lebih
lenglap lagi dengan memuat sejarah kata flypaper (kertas penangkap alat)
untuk pertama kalidigunakan pada tahun 1848.
Pada misinya
yang kedua, kamus lebih menitikberatkan kepada masalah etimologi atau asal
kata, nama-nama tempat utama dengan segala keterangan yang diperlukannya,
nama-nama tokoh utama dari berbagai bidang dengan kemasyhurannya, istilah
asing, ungkapan, padanan kata, dan lawan kata, singkatan, istilag slang (logat),
dll. Ada beberapa jenis kamus yang menyerupai ensiklopedia karena
keterangan-keterangannya lebih luas daripada sekedar informasi tentang
aspek-aspek kata tadi, seperti adanya ilustrasi atau gambar-gambar tertentu
yang ada hubungannya dengan topic yang dimuat dalam kamus yang bersangkutan.
Sementara
itu dilihat dari ruang lingkupnya, kamus dikelompokkan ke dalam bagian-bagian
sebagai berikut :
a. Kamus Umum Bahasa
Biasanya meliputi lebih dari seratus ribu entri. Misalnya yang dalam bahasa
Inggiris antara lain adalah kamus oxpord, kamus kolegiat, dan kamus meja.
Sedangkan yang dalam bahasa Indonesia misalnya KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Jenis kamus ini bisa digunakan untuk setiap orang yang membutuhkannya.
Sekedar contoh menurut pembagian jumlah entrinya, kamus lenglap biasanya memuat
sekitar 265.000 entri, dan bahkan lebih. Sedangkan kamus kolegiat dan kamus
meja memuat antar 130.000 samapai dengan 180.000 entri, jenis kamus ini
biasanya hanya memuat satu bahasa.
b. Kamus Khusus
Jenis amus ini hanya memusatkan diri pada daftar kata-kata atau istilah
dalam satu atau beberapa bidang ilmu tertentu saja beserta penjelasan kata
istilah yang didaftarnya tadi. Misalnya ada kamus yang hanya semua atau sebagian
besar kata atau istilah tentang kedokteran saja, tentang pertanian saja, atau
tentang ilmu-ilmu social saja. Jadi ruang lingkupnya sebatas bidang yang
dicakupnya.
c. Kamus Bahasa Asing
Kamus bahasa asing terdiri atas dua
bahasa (bilingual). Kamus ini menyediakan dua kata dalam bahasa yang berbeda.
Dari bahasa yang satu kepada bahasa yang lain. Misalnya kamus Inggri-Indonesia
atau sebaliknya. Disini dijelaskan arti dan lafal serta keterangan gramatika
lainnya pada bahasa yang menjelaskannya atau bahasa padananya. Beberapa idiom
yang ada pada bahasa yang didaftarnya juga sering dibuatkan keterangannya.
Serta contoh penggunaan dalam kalimat.
Jenis kamus ini sangat berguna bagi
seorang penterjemah dan orang-orang yang sedang belajar menguasai bahasa asing.
2.Ensiklopedia
Ensiklopedia adalah daftar
istilah-istilah ilmu pengetahuan dengan tambahan keterangan ringkas tentang
arti dari istilah-istilah tadi. Bentuknya mirip kamus, yaitu sama-sama
merupakan daftar istilah yang disusun berdasarkan urutan abjad, hanya pada
ensiklopedia lebih merupakan ringkasan topic-topik atau istilah yang
ditampungnya. Orang sering menyebutnya dengan kamus besar ilmu pengetahuan.
Katz menyebutnya sebagai karya sastra yang berisi informasi luas tentang semua
cabang ilmu pengetahuan manusia., yang umumnya disusun berdasarkan urutan
abjad. Penegrtian luas disini bukan berarti mencangkup semuanya secara merinci
dan lengkap, namun lebih merupakan keseluruhan konsep dan penjelasan ringkas
tentang semua informasi disemua cabang ilmu pengetahuan. Diderot mengatakan
dengan istilah klasikya sebagai pengumpulan ilmu pengetahuan yang terpencar
dimuka bumi….agar anak-anak kita bisa belajar melaluinya .
Ensiklopedia menampung semua topik atau istilah
tentang fakta atau peristiwa, bahkan hampir dapat menjawab semua pertanyaan
mengenai apa, siapa, bagaimana, dan kapan, serta dimana suatu peristiwa
terjadi.
Tujuan diterbitkannya ensiklopedia adalah untuk
meringkas dan megorganisasikan akumulasi ilmu pengetahuan, atau setidaknya
sebagian dari itu untuk menarik pembaca.
a. Ensiklopedia Umum (untuk Dewasa) :
- The New
Ensiklopedia Britannica, edisi ke-15, Encyclopedia
Britannica, Inc., Chicago, 1974, 30 jilid.
- The
Encyclopedia Americana, Grolier, Inc., New York, 30
jilid.
b. Ensiklopedia Khusus (bidang subjek terbatas):
- Landau.
Thomas, Encyclopedia of Libraianship. Hafner, New York, 1968.
- Encyclopedia
of Education, McMillan Company, New York, 1971, 10 jilid
3. Direktori
Direktori
sering disebut dengan buku alamat karena informasi yang dimuat adalah alamat-alamat
seseorang, badan-badan organisasi dan keanggotaannya. A.L.A. Glossary of
Library Terms, memberikan batasan adalah daftar nama orang atau organisasi yang
disusun secara sistematis, umumnya berdsarkan urutan abjad atau kelas.
Ruang
lingkup direktori menurut Katz (1978) sebagai berikut:
- Direktori
Lokal, Biasanya terbatas hanya berupa buku telepon dan direktori kota
setempat;
- Direktori
Pemerintah, Jenis Direktori ini pada umumnya diterbitkan oleh pemerintah
dalam rangka menyebarluaskan informasi tentang lembaga dan data lainnya
yang dianggap penting kepada masyarakat luas. (Direktori Perpustakaan
Khusus dan Sumber Informasi di Indonesia 1985).
- Direktori
Lembaga, yakni mendaftar lembaga-lembaga seperti Sekolah, Yayasan,
Perguruan Tinggi dan Kantor-kantor Pemerintah.
- Pelayanan
Investasi (Investment Service), yakni Direktori yang memberikan laporan
yang merinci tentang perusahaan perorangan, dan umum.
- Direktori
Profesional, yakni memuat organisai-organisasi profesi seperti ahli hukum
dokter, pustakawan dan juga para ilmuan lainnya.
4. Atlas
Atlas adalah
kumpulan peta, diagram, grafik, dan gambar yang terjilid. Di dalamnya memuat
berbagai informasi geografis, atau hal-hal yang berhubungan dengan Negara,
daerah, tanah, dan keterangan penting lainnya seperti hasil bumi, tambang, dan
keadaan cuaca.
5. Globe
Globe
dikenal juga dengan sebutan bola dunia yang memuat informasi tata letak dan
keadaan geografis bumi secara utuh.
6. Almanak
Yaitu buku
yang aslinya berisi seperti kalender yang mencatat perubahan-perubahan
cuaca,
ramalan-ramalan astronomi dan lain-lain. Tetapi sekarang merupakan catatan
bunga rampai. Contoh : Almanak Gampang, Almanak Dewi Sri.
7. Biografi
Perkataan
biografi dari bahasa Yunani, yaitu Bios dan Graphein
yang berarti menulis. Jadi arti dan tujuan biografi ialah menuliskan sejujur
mungkin riwayat hidup seseorang dari lahir sampai saat meninggalnya dan di
dalamnya diungkapkan bermacam-macam aspek dari sifat-sifatnya, pribadinya,
serta pandangan hidupnya. Biografi ada yang bersifat individual ( kisah
kehidupan seseorang ) dan ada yang bersifat kolektif (kisah kehidupan banyak
orang dan di susun secara alfabetis ).
Contoh :
Biografi Individual : Biografi Sukarno
Biografi
Kolektif : Biografi tokoh kebudayaan Indonesia
8. Buku
Statistik
Buku yang
berisi sumber informasi yang siap pakai dalam bidang pengetahuan tertentu.
Contoh :
Buku Statistik perdagangan kopi di Indonesia tahun 2003
Buku
Statisitik perdagangan karet di Indonesia tahun 2002
9. Sumber
Geografi
Sumber
geografi biasanya berupa atlas atau peta. Atlas dimasukkan dalam koleksi
referens karena di dalamnya selain terdapat peta-peta, juga dilengkapi dengan
gambar, daftar grafik, tabel dan teks serta indeks. Contoh : Atlas Umum.
Disamping atlas dan peta juga ada Gazetter yaitu kamus dari
tempat-tempat yang dilihat dari segi geografis. Keterangan yang disertakan
nama-nama lain : sejarahnya, perkembangannya, statistiknya, kebudayaannya, dan
lainnya.
10. Sumber
Elektronis
Perkembangan
teknologi yang sangat pesat saat ini, memungkinkan sumber rujukan tidak hanya
berupa buku atau bahan tertulis, melainkan dapat juga melalui internet.
Penelusuran melalui internet bermanfaat untuk mengetahui perkembangan informasi
mengenai suatu masalah secara cepat dan tingkat kemutakhiran data tinggi, dan
lebih lengkap serta menghemat waktu.
C.
Jenis-jenis Pertanyaan Rujukan dan Cara Menjawabnya
1. Cara
menyampaikan pertanyaan rujukan
a. Melalui
surat:
1)
Keterangan pertanyaan terbatas pada lembar kertas yang diteima.
2) Keterbatasan
infornmasi
3) Waktu
tidak terbatas
b. Melalui
telepon:
1)
Keterangan pertanyaan dapat diperjelas sampai rinci
2) Waktu
sangat terbatas
3) Jawaban
tidak dapat di jawab saat itu juga (memerlukan penelusuran ).
c. Langsung
berhadapan :
1) Waktu
lebih lama dan dapat diatur menurut situasi dan kondisi
2) Dapat
berdialog langsung sehingga mencapai titik focus pertanyaan.
3) Dapat
memberikan koleksi referens secara langsung
4)
Menciptakan suasana keakraban dalam hubungan kerja bagian layanan.
2. Cara
menjawab pertanyaan rujukan
a.
Direction–Bimbingan
Jenis
pertanyaan rujukan direction atau bimbingan adalah pertanyaan rujukan yang
masih memerlukan bimbingan dari petugas perpustakaan atau pihak pustakawan. Hal
ini terjadi karena sumber rujukan yang digunakan masih memerlukan penjelasan
untuk menggunakannya. Misalnya untuk penggunakan buku rujukan sumber biografi.
b. Ready
Reference
Jenis
pertanyaan rujukan yang telah siap dengan sumber rujukan yang digunakan.
Pertanyaan dari pengguna jasa rujukan cukup dijawab dengan satu sumber yang
sudah siap pakai tanpa memerlukan analisis atau bimbingan dari pustakawan yang
bertugas. Misalnya pertanyaan mengenai alamat kantor Perpustakaan Nasional RI,
maka jawaban sudah pasti Jl. Salemba Raya No.28 A Jakarta Pusat, atau alamat
salah satu kantor Departemen di suatu Negara.
c. Search
atau Penelusuran
Jenis
pertanyaan rujukan yang memerlukan penelusuran biasanya berupa pertanyaan yang
memerlukan analisis tertentu. Oleh sebab itu jika pengguna menghendaki jawaban
yang lebih rinci, maka petugas layanan referens harus mencari sumber informasi
lain yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk dapat memenuhi permintaan
tersebut maka petugas harus terlebih dahulu menjelaskan kepada pihak pengguna
bahwa untuk menjawab pertanyaan tersebut memerlukan waktu untuk pencarian.
Dari penjelasan diatas
maka sebuah perpustakaan bukan hanya menyediakn sumber informasi yang tertata
rapi namun semua perlu manajemen dalam memberikan informasi kepada pengguna
jasa perpustakaan.Sehingga ketika bagian referensi diberdayakan dengan benar
maka sebuah perpustakaan pun akan meningkatkan pristise yang dimilki
sebelumnya,karena bagaimana pun sebuah keinginan yang dimiliki user harus
terpenuhi jika bagian referensi sudah melaksanakan tugasnya maka secara tidak
langsung akan membuat perpustakaan lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar