Sabtu, 02 Juni 2012

Kepemimpinan dalam Perpustakaan
Oleh: Dias Prihutami/D1810020






Hakekat Kepemimpinan
            Dalam setiap organisasi tentunya ada sebuah manajemen untuk mengatur keberjalanan suatu organisasi tersebut. Fungsi manajemen antara lain meliputi planning, organization, actuating, controlling, dan lainnya. Fungsi manajemen tidak akan berhasil tanpa adanya pemimpin. Begitu juga dengan organisasi sebuah perpustakaan sudah pasti membutuhkan seorang pemimpin perpustakaan.
            Menurut Anoraga (1992: 2) tentang kepemimpinan yaitu
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Keberhasilan seorang pemimpin tergantung kepada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran, dan senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu. Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang yang memiliki kemampuan tersebut.
Kepemimpian adalah sebuah proses dimana ia berperan vital dalam pencapaian tujuan dari suatu organisasi. Pemimpin dapat dikatakan sebagai tonggak keberhasilan suatu organisasi. Sehingga berhasil atau tidaknya sebuah organisasi bergantung pada bagaimana seorang pemimpin dalam mempengaruhi seluruh anggota yang terlibat dalam organisasi untuk menjalankan tugas masing-masing.


Kepemimpinan dalam Perpustakaan
Dalam UU No. 43 Tahun 2007 tentang “Perpustakaan” pasal 1 ayat (1), disebutkan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”. Perpustakaan merupakan gudang informasi. Banyak sumber informasi yang disediakan di perpustakaan sehingga banyak pengguna yang datang untuk mendapatkan informasi lebih mudah. Perpustakaan dapat dikatakan berperan penting dalam pengelolaan informasi, penyediaan, serta penyebaran informasi. Dalam UU disebutkan bahwa perpustakaan didirikan guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian informasi, dan rekreasi. Begitu kompleks peran perpustakaan sehingga suatu perpustakaan membutuhkan seorang pemimpin yang professional dan handal demi kemajuan perpustakaan itu sendiri.
            Menurut Robert C. Miljus dalam bukunya Anoraga (1992: 3), tanggung jawab pemimpin yaitu:
1.      Menentukan tujuan pelaksanaan kerja yang realistis.
2.      Melengkapi para karyawan dengan sumber dana-sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya.
3.      Mengkomunikasikan kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka.
4.      Memberikan susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi.
5.      Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi apabila memungkinkan.
6.      Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif.
7.      Menilai pelaksanaan pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya.
8.      Menunjukkan perhatian kepada para karyawan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, beberapa hal yang mungkin dilakukan dalam menjalankan kepemimpinan pada perpustakaan antara lain:
a.       Untuk perpustakaan
Menentukan visi, misi, dan tujuan dari berdirinya perpustakaan. Menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mengembangkan perpustakaan tanpa melupakan pengalaman-pengalaman lama yang ada pada suatu perpustakaan. Mempertahankan hal-hal baik yang pernah ada sebelumnya dan menumbuhkan hal-hal baru sesuai perkembangan lingkungan.
b.      Untuk pegawai perpustakaan
Memberikan teladan yang baik, menegakkan kedisiplinan, mampu mengayomi, dan mampu menciptakan kepercayaan dari para pegawai/staff. Dapat memunculkan kharismatik dihadapan pegawai sehingga mereka menghormati pemimpin bukan karena rasa takut tetapi benar-benar karena rasa hormat. Selain itu harus mampu memotivasi pegawai sehingga mereka mampu bekerja dengan maksimal dalam situasi dan kondisi apapun. Memberikan inspirasi pada pegawai. Menciptakan kerjasama dan suasana komunikasi yang menyenangkan, dengan begitu antara pemimpin dengan pegawai, atau antara pegawai dengan pegawai akan timbul saling ketergantungan sehingga akan berusaha saling melengkapi dan menghilangkan persaingan yang tidak sehat.
c.       Untuk pemustaka/pengguna perpustakaan dan masyarakat
Menciptakaan suasana perpustakaan yang menyenangkan sehingga pengguna perpustakaan akan merasa nyaman. Melakukan promosi untuk mengenalkan perpustakaan keluar. Melakukan berbagai hal dengan cara tertentu untuk menarik minat pengguna sebanyak-banyaknya. Menyediakan informasi atau bahan pustaka sesuai kebutuhan pengguna.
d.      Untuk pemerintah dan institusi yang menaunginya
Tetap konsisten pada tujuan utama dari perpustakaan dan bertanggung jawab atas apa yang seharusnya dilakukan. Mengikuti kebijaksanaan, tujuan, visi, misi dari institusi yang menaunginya. Memberikan kontribusi pada pemerintah untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan membantu pemerintah dalam menumbuhkan budaya gemar membaca pada kalangan masyarakat.
Mengingat peran perpustakaan yang begitu penting, maka suatu perpustakaan harus dilestarikan, dikelola, dan dikembangkan sesuai tuntutan zaman, entah itu dalam bidang penguasaan teknologi, pengembangan sistem katalogisasi, bahan pustaka, bagian sirkulasi, ataupun bagaimana menarik minat pemustaka sebanyak-banyaknya.


Sumber referensi:
Anoraga, Panji. 1992. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta
Effendi, Onong Uchjana. 1981. Kepemimpinan dan Komunikasi. Banudung: Alumiu
Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar