Kepemimpinan dalam Perpustakaan
Oleh:
Dias Prihutami/D1810020
Gambar: www.google.co.id
Hakekat Kepemimpinan
Dalam setiap organisasi tentunya ada
sebuah manajemen untuk mengatur keberjalanan suatu organisasi tersebut. Fungsi
manajemen antara lain meliputi planning,
organization, actuating, controlling,
dan lainnya. Fungsi manajemen tidak akan berhasil tanpa adanya pemimpin. Begitu
juga dengan organisasi sebuah perpustakaan sudah pasti membutuhkan seorang
pemimpin perpustakaan.
Menurut Anoraga (1992: 2) tentang kepemimpinan
yaitu
Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Keberhasilan seorang pemimpin
tergantung kepada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain
kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud
menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran, dan
senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu. Seorang pemimpin
yang efektif adalah seorang yang memiliki kemampuan tersebut.
Kepemimpian adalah sebuah proses dimana
ia berperan vital dalam pencapaian tujuan dari suatu organisasi. Pemimpin dapat
dikatakan sebagai tonggak keberhasilan suatu organisasi. Sehingga berhasil atau
tidaknya sebuah organisasi bergantung pada bagaimana seorang pemimpin dalam
mempengaruhi seluruh anggota yang terlibat dalam organisasi untuk menjalankan
tugas masing-masing.
Kepemimpinan
dalam Perpustakaan
Dalam
UU No. 43 Tahun 2007 tentang “Perpustakaan” pasal 1 ayat (1), disebutkan bahwa “Perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”. Perpustakaan
merupakan gudang informasi. Banyak sumber informasi yang disediakan di
perpustakaan sehingga banyak pengguna yang datang untuk mendapatkan informasi
lebih mudah. Perpustakaan dapat dikatakan berperan penting dalam pengelolaan
informasi, penyediaan, serta penyebaran informasi. Dalam UU disebutkan bahwa
perpustakaan didirikan guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian informasi, dan rekreasi. Begitu kompleks peran perpustakaan
sehingga suatu perpustakaan membutuhkan seorang pemimpin yang professional dan
handal demi kemajuan perpustakaan itu sendiri.
Menurut Robert C. Miljus dalam
bukunya Anoraga (1992: 3), tanggung jawab pemimpin yaitu:
1.
Menentukan
tujuan pelaksanaan kerja yang realistis.
2.
Melengkapi
para karyawan dengan sumber dana-sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan
tugasnya.
3.
Mengkomunikasikan
kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka.
4.
Memberikan
susunan hadiah yang sepadan untuk mendorong prestasi.
5.
Mendelegasikan
wewenang apabila diperlukan dan mengundang partisipasi apabila memungkinkan.
6.
Menghilangkan
hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang efektif.
7.
Menilai
pelaksanaan pekerjaan dan mengkomunikasikan hasilnya.
8.
Menunjukkan
perhatian kepada para karyawan.
Berdasarkan uraian-uraian di atas,
beberapa hal yang mungkin dilakukan dalam menjalankan kepemimpinan pada perpustakaan
antara lain:
a. Untuk
perpustakaan
Menentukan visi, misi, dan tujuan dari berdirinya
perpustakaan. Menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mengembangkan perpustakaan
tanpa melupakan pengalaman-pengalaman lama yang ada pada suatu perpustakaan. Mempertahankan
hal-hal baik yang pernah ada sebelumnya dan menumbuhkan hal-hal baru sesuai
perkembangan lingkungan.
b. Untuk
pegawai perpustakaan
Memberikan teladan yang baik, menegakkan
kedisiplinan, mampu mengayomi, dan mampu menciptakan kepercayaan dari para
pegawai/staff. Dapat memunculkan kharismatik dihadapan pegawai sehingga mereka
menghormati pemimpin bukan karena rasa takut tetapi benar-benar karena rasa
hormat. Selain itu harus mampu memotivasi pegawai sehingga mereka mampu bekerja
dengan maksimal dalam situasi dan kondisi apapun. Memberikan inspirasi pada
pegawai. Menciptakan kerjasama dan suasana komunikasi yang menyenangkan, dengan
begitu antara pemimpin dengan pegawai, atau antara pegawai dengan pegawai akan
timbul saling ketergantungan sehingga akan berusaha saling melengkapi dan
menghilangkan persaingan yang tidak sehat.
c. Untuk
pemustaka/pengguna perpustakaan dan masyarakat
Menciptakaan suasana perpustakaan yang menyenangkan
sehingga pengguna perpustakaan akan merasa nyaman. Melakukan promosi untuk
mengenalkan perpustakaan keluar. Melakukan berbagai hal dengan cara tertentu
untuk menarik minat pengguna sebanyak-banyaknya. Menyediakan informasi atau
bahan pustaka sesuai kebutuhan pengguna.
d. Untuk
pemerintah dan institusi yang menaunginya
Tetap
konsisten pada tujuan utama dari perpustakaan dan bertanggung jawab atas apa
yang seharusnya dilakukan. Mengikuti kebijaksanaan, tujuan, visi, misi dari
institusi yang menaunginya. Memberikan kontribusi pada pemerintah untuk ikut
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membantu pemerintah dalam menumbuhkan budaya
gemar membaca pada kalangan masyarakat.
Mengingat peran perpustakaan yang
begitu penting, maka suatu perpustakaan harus dilestarikan, dikelola, dan
dikembangkan sesuai tuntutan zaman, entah itu dalam bidang penguasaan
teknologi, pengembangan sistem katalogisasi, bahan pustaka, bagian sirkulasi,
ataupun bagaimana menarik minat pemustaka sebanyak-banyaknya.
Sumber referensi:
Anoraga, Panji. 1992. Psikologi Kepemimpinan. Jakarta: Rineka
Cipta
Effendi, Onong
Uchjana. 1981. Kepemimpinan dan
Komunikasi. Banudung: Alumiu
Rivai, Veithzal.
2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar